Tugas Informatika

TUGAS INFORMATIKA
HALAMAN 104, 105, 117 DAN 121



Halaman 104

1. Mengapa berbagai peristiwa di atas terjadi?

2. Apa yang menyebabkan orang mudah mempercayai berita dan mengikutinya?

3. Apa yang harus dilakukan orang agar peristiwa semacam itu tidak terjadi?

Jawaban:

1. Jawaban menjelaskan tentang berita-berita aktual tentang penipuan yang sedang marak dibahas di dunia maya melalui pesan singkat, hoaks terkait covid-19 dan vaksin, kenekatan para remaja bertaruh nyawa untuk mengunggah konten di media sosial, pencurian data pribadi untuk kejahatan, dsb.

2. Karena minimnya literasi dan lemahnya daya pikir kritis. Orang langsung percaya dengan informasi hoax tanpa mengecek kebenarannya terlebih dahulu.

3. Dengan mengecek kebenaran informasi yang diterima dengan membaca referensi atau berita dari sumber yang resmi atau terpercaya.


Halaman 105

1. Apakah selama ini kalian mengecek terlebih dahulu kebenaran informasi yang kalian terima sebelum meneruskannya ke orang lain?

2. Apa manfaat atau kerugian yang kalian dapatkan dari jawaban kalian atas pertanyaan nomor 1 di atas?

3. Berkaitan dengan pokok pembicaraan dalam bagian ini, niat pribadi apa yang muncul setelah melakukan diskusi dalam kelompok?

Jawab:

1. Ya, saya selalu mengecek nya terlebih dahulu kebenaran berita/informasi tersebut sebelum saya sebar luaskan berita/informasi tersebut ke pada orang lain.

2. Ada banyak manfaat yang bisa kita dapatkan jika kita melaukan pengecekan kebenaran sebuah informasi/berita sebelum kita mempercayainya dan menyebar luaskannya ke orang lain.

3. Saya akan mengingatkan orang-orang kalau mereka menerima sebuah informasi/berita mereka harus mengecek kebenarannya terlebihnya.

Halaman 117

No

Standar Intelektual

Contoh Pertanyaan terkait Standar

Jawaban

1

Kejelasan

Bisakah dijelaskan lebih lanjut?

Bisakah diberikan contoh?

Bisakah digambarkan apa yang dimaksud?

Bisa, karena pokok bahasan sudah dipahami dengan baik.

2

Akurasi

Bagaimana hal itu akan dicek?

Bagaimana tahu bahwa hal itu benar?

Bagaimana mengujinya?

Ya, presisi dapat lebih spesifik jika kita menggunakan definisi yang lebih tepat dan terperinci dalam konteks yang sesuai.

3

Presisi

Bisakah lebih spesifik?

Bisakah lebih rinci?

Bisakah lebih tepat?

Bisa jika pembuatannya dibuat dengan benar

4

Relevansi

Apa hubungannya dengan masalah?

Apa hubungannya dengan pertanyaan?

Bagaimana hal itu dapat membantu menghadapi persoalan?

Suatu alat akan dapat dihubungkan dengan apapun yang bisa menjawab berbagai persoalan

5

Kedalaman

Apa yang menyebabkan masalahnya sulit?

Apa kompleksitas pertanyaannya?

Apa saja kesulitan yang perlu diatasi?

Suatu masalah dapat diukur kedalaman untuk memecahkan kesulitan tersebut

6

Keluasan

Apakah perlu melihat perspektif lain?

Apakah perlu mengembangkan sudut pandang lain?

Apakah perlu melihat dengan cara lain?

Perlu, sudut pandang lain dapat menjadi referensi.

7

Logika

Apakah semuanya masuk akal?

Apakah awal dan akhirnya sejalan?

Apakah yang disampaikan sesuai bukti nyata?

Semua hal yang dibuat harus masuk akal dan sesuai bukti nyata agar tidak terjadi kegagalan dan kesalahpahaman

8

Signifikansi

Apakah hal tersebut adalah problem terpenting yang harus dipertimbangkan?

Apakah hal tersebut merupakan ide pokok yang perlu dijadikan fokus perhatian?

Manakah yang paling penting dari antara fakta-fakta yang ada?

Penting, karena signifikansi penting untuk menjadi fokus perhatian

9

Keadilan

Apakah saya punya kepentingan pribadi terhadap masalah ini?

Apakah saya merepresentasikan sudut pandang orang lain secara simpantik?

Setiap orang yang menyampaikan suatu hal, harus dibicarakan secara adil agar tidak terjadi kesalahan

10

Kelengkapan

Apakah semua informasi yang dibutuhkan sudah didapat?

Apakah ada hal fakta yang masih belum terungkap?

Apakah data yang terkumpul sudah mewakili keseluruhan?

Kelengkapan bisa diartikan sebagai keadaan atau kondisi dimana suatu hal atau informasi telah terisi atau lengkap dalam segala aspek yang diperlukan. Namun, definisi dari aspek itu sendiri bisa bervariasi tergantung pada konteksnya.



Halaman 121

1. Hal penting apa yang kalian temukan dari bacaan tentang "Elemen Berpikir, Standar Intelektual, dan Karakter Intelektual"?

2. Bayangkanlah seseorang dengan karakter yang berlawanan dengan karakter intelektual, misalnya seseorang yang tidak punya integritas dan tidak punya empati. Akibat apa yang mungkin terjadi akibat karakter tersebut?

3. Mengapa berpikir kritis perlu dibiasakan?

4. Bagaimana cara mulai membangun kebiasaan berpikir kritis?

5. Apa manfaat berpikir kritis bagi hidup kalian di masa sekarang maupun masa mendatang?

6. Pernahkah kalian mengalami peristiwa di mana keputusan kalian tidak sepenuhnya didasarkan pada nalar pikiran namun pada intuisi? Mengapa demikian? Apakah hal itu keliru?

Jawab:

1. Elemen berpikir, standar intelektual dan karakter intelektual merupakan unsur-unsur dalam berpikir kritis.

Elemen berpikir penting agar dapat menyususn pertanyaan atau membuat kerangka masalah dan menganalisis dengan kejelasan, ketelitian, ketepatan dan keterkaitan. 

Pentingnya standar intelektual digunakan untuk mengecek kualitas pemikiran dalam merumuskan permasalahan, isu-isu, atau situasi-situasi tertentu.

Pentingnya karakter intelektual agar berpikir  konseptual, rasional dan beralasan dan reflektif. Selain itu untuk kemandirian berpikir dalam menentukan suatu sikap.

2. Orang itu tidak akan memiliki konsep berpikir yang jelas. Orang itu juga tidak dapat berpikir secara mandiri dalam menentukan sikap dan cenderung plin-plan serta tidak memiliki integritas dan sering berubah-ubah. 

3. Di era digital saat ini, berpikir kritis sangat diperlukan. Sebab informasi yang tidak jelas kebenarannya akan marak bermunculan. Baik melalui media sosial, website dan blog. Maka diperlukan pikiran kritis agar tidak mudah terperdaya oleh informasi hoax. Apalagi sampai terhasut untuk melakukan sesuatu perbuatan yang melanggar hukum.

4. Dimulai dari rajin membaca untuk memperkuat literasi sehingga mampu menganalisis informasi yang diterima.

5. Berpikir kritis akan membuat kita mampu mengonsep dan menentukan sikap yang benar dan tepat. Baik untuk bersikap dalam kehidupan sekarang, maupun saat menentukan keputusan untuk menjalani kehidupan di masa yang akan datang. Sebab bagaimana masa depan kita, salah satunya ditentukan oleh kehidupan sekarang.

6. Pernah, karena saya tidak memiliki pengetahuan sebagai pembanding dalam mencermati intuisi dari hati saya. Saya akan keliru apabila saya terlalu mengikuti intuisi tanpa memikirkan dampak dari keputusan yang saya ambil.


















Comments

Popular posts from this blog

Peta Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan Peristiwa Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia